Kemampuan Berpikir Analitis
Salah satu aspek kognitif dalam taksonomi Bloom yang menempati urutan keempat setelah pengetahuan, pemahaman, dan aplikasi adalah aspek analisis. Kemampuan berpikir analisis merupakan suatu kemampuan dasar yang harus dimiliki oleh siswa. Kemampuan berpikir analitis ini tidak mungkin dicapai siswa apabila siswa tersebut tidak menguasi aspek-aspek kognitif sebelumnya. Menurut Sudjana, analisis merupakan tipe hasil yang kompleks karena memanfaatkan unsur pengetahuan, pemahaman dan apalikasi.
Kemampuan analitis adalah kemampuan siswa untuk menguraikan atau memisahkan suatu hal ke dalam bagian-bagiannya dan dapat mencari keterkaitan antara bagian-bagian tersebut. Menganalisis adalah kemampuan memisahkan materi (informasi) ke dalam bagian-bagiannya yang perlu, mencari hubungan antarabagian-bagiannya, mampu melihat (mengenal) komponen-komponennya, bagaimana komponen-komponen itu berhubungan dan terorganisasikan, membedakan fakta dari hayalan.
Dalam kemampuan analisis ini juga termasuk kemampuan menyelesaikan soal-soal yang tidak rutin, menemukan hubungan, membuktikan dan mengomentari bukti, dan merumuskan serta menunjukkan benarnya suatu generalisasi, tetapi baru dalam tahap analisis belum dapat menyusun.
Penadapat lain yang sejalan, Suherman dan Sukjaya (1990: 49) menyatakan bahwa kemampuan analisis adalah kemampuan untuk merinci atau menguraikan suatu masalah (soal) menjadi bagian-bagian yang lebih kecil (komponen) serta mampu untuk memahami hubungan diantara bagian-bagian tersebut. Hal ini juga diperkuat oleh Bloom yang menyatakan bahwa kemampuan berpikir analitis menekankan pada pemecahan materi ke dalam bagian-bagian yang lebih khusus atau kecil dan mendeteksi hubungan-hubungan dan bagian-bagian tersebut dan bagian-bagian itu diorganisir.
Bloom membagi aspek analisis ke dalam tiga kategori , yaitu: 1) analis bagian (unsur) seperti melakukan pemisalan fakta, unsur yang didefinisikan, argumen, aksioma (asumsi), dalil, hipotesis, dan kesimpulan; 2) analisis hubungan (relasi) seperti menghubungkan antara unsur-unsur dari suatu sistem (struktur) matematika; 3) analisis sistem seperti mampu mengenal unsur-unsur dan hubungannya dengan struktur yang terorganisirkan. Penjabaran dari ketiga kategori tersebut menurut Suharsimi meliputi berbagai keterampilan, yaitu: memperinci, mengasah diagram, membedakan, mengidentifikasi, mengilustrasi, menyimpulkan, menunjukkan dan membagi. Kemampuan analisis yang dapat diukur adalah kemampuan mengidentifikasi masalah, kemampuan menggunakan konsep yang sudah diketahui dalam suatu permasalahan dan mampu menyelesaikan suatu persoalan dengan cepat.
Ross mengungkapkan beberapa indikator kemampuan analitis, yaitu:
- Memberikan alasan mengapa sebuah jawaban atau pendekatan suatu masalah adalah masuk akal.
- Membuat dan mengevaluasi kesimpulan umum berdasarkan atas penyelidikan atau penelitian.
- Meramalkan atau menggambarkan kesimpulan atau putusan dari informasi yang sesuai.
- Mempertimbangkan validitas dari argumen dengan menggunakan berpikir deduktif dan induktif.
- Menggunakan data yang mendukung untuk menjelaskan mengapa cara yang digunakan dalam jawaban adalah benar.
DAFTAR PUSTAKA
Ruseffendi, E.T. (1991). Pengantar kepada Membantu Guru Mengembangkan Kompetensinya dalam Pengajaran Matematika untuk Meningkatkan CBSA. Bandung: Tarsito.
Suherman, E. dan Sukjaya, Y. (1990). Petunjuk Praktis untuk Melaksanakan Evaluasi Pendidikan Matematika. Bandung: Wijayakusumah 157.
bos, numpang naya, tulisan anda yang memaparkan indikator berpikir analitis, kutip dari mana ya?
aku juga pengen tahu dari mana referensinya, mohon dibalas ya pak herdian. terima kasih
[…] situlah saya mulai terlatih untuk berpikir secara analitik. Salah satu aspek kognitif dalam taksonomi Bloom yang menempati urutan keempat setelah pengetahuan, […]
tolong pembahasan tentang penelian pada sastra di muat juga, salah satunya jenis dari penelitian tersebut
anda ingin memiliki kemampuan berfikir analitis yang baik. cobalah tingkatkan kemampuan berfikir anda dengan menjalani terapi musik. silahkan klik disini untuk info lebih lanjut
Boleh saya tau referesi ROSS untuk indikator kemampuan analitis?
refrensinya donkkkk
kalau pengertian analitis sendiri apa ya?
indikator kemampuan analisis di atas sumbernya apa ya?
Assalamualaikum warahmatullah, mas maaf sebelumnya bisa minta sumber referensi pendapat tentang ross mengenai indicator keterampilan menganalisis. terimakasih
Maaf pak, apakah bapak memiliki contoh angket untuk mengukur kemampuan berfikir analitis?